Langsung ke konten utama

Belenggu Masa Remaja


Kita ialah manusia yang telah beranjak dari masa suram. belenggu istilah Remaja yang penuh dengan pesimisme yang datang dari lingkungan bahkan keluarga.

" DD, jangan melakukan hal yang tidak tidak. Itu belum waktunya bahkan tak sewajarnya untukmu. Nanti jikalau sudah dewasa. Baru kamu paham"

Berjalan ibarat pasang surut air laut. Tak berbeda namun selalulah dalam tanya.
Pertanyaan itu memanglah tak seharusnya, namun selalu menjadi mimpi buruk disetiap harinya. Saya juga ingin seperti orang lain yang berjalan tanpa intervensi bahkan aturan yang terlalu rumit dari keluarga. 

Disetiap hal yang saya lakukan pun,selalu di batasi bahkan seakan mereka lebih dahulu paham akan kebermanfaatan apa yang saya akan dapatkan. Saat itu, pikirku seakan bergejolak tak menerima itu. Bahkan saya ingin bebas tanpa batasan, atau aturan, yang membuat saya seakan tak bisa melakukan hal baru yang saya sukai. Mereka yang ber label dewasa seakan sudah tahu, mana baik dan buruk setiap apa yang akan saya lakukan. Singkat cerita, dalam intervensi, serta aturan itu. Saya mulai belajar dan paham ketika sudah berada pada label dewasa

Maksud dan tujuannya ialah baik. 
Semua aturan serta persepsi yang diberikan itu ialah suatu batasan agar kita selalu dalam lingkup kebaikan. Mereka sudah lebih dahulu merasakan apa yang sebelumnya, belum kita rasakan. 

``hargai mereka yang lebih dahulu merasakan pahit dan getirnya dunia, toh itu ialah pengalaman yang perlu kita jadikan pembelajaran untuk kedepannya``






Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI IBU: Merdeka Melaksanakan Dharma

DALAM tulisan Andri Marzuki berjudul hari ibu, Merdeka melaksanakan dharma diartikan sebagai semboyan pada lambang hari ibu di Indonesia. Semboyan tersebut bertujuan untuk mempertegas kembali makna bahwa kedudukan, hak, kewajiban, dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki laki itu sama. Sebagai bukti kedudukan antara laki laki dan perempuan hari ini telah memiliki gap yang begitu mendisposisikan daya seorang wanita. Saya menyebutnya sebagai daya, mengapa? Dewasa ini, persepsi yang berkembang bahwa posisi wanita selalu berada dibelakang kaum laki laki. Sebagai contoh posisi posisi strategis hari ini masih saja selalu di isi oleh kaum laki laki yang dipersepsikan memiliki daya satu tingkat lebih tinggi dibanding kaum perempuan.   Dalam semboyan diatas pun menegaskan bahwa kaum perempuan dan kaum laki laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat terlebih secara umum dalam bernegara. Sebagai bukti dan juga menjadi saksi sejarah (Baca: Ant

Menebar Virus Baca - IPusnas

Teman teman ada yang tahu Aplikasi IPusnas ? Apakah di Smartphone teman teman sudah menginstal Aplikasi IPusnas. Jika sudah, Alhamdulillah. Jika belum, teman teman termaksud orang orang yang merugi. Mengapa demikian ? IPusnal merupakan Aplikasi keren loh, "kalah lah tu, ketimbang TikTok dan lain sejenisnya, perihal kebermanfaatan, hehe" Sekedar informasi singkat, IPusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital atau e-Pustaka yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional yang bekerjasama dengan Aksaramaya sebagai pengembang aplikasinya. Perlu di ketahui juga teman teman. IPusnas sudah diluncurkan sejak 16 Agustus 2016 lalu. "Wow sudah cukup lama, sudah lulus sarjana tu kalau sampai hari ini" Cara mendaftar di IPusnas Teman teman bisa mengunduh dan menggunakan IPusnas tanpa perlu membayar satu Rp.1 pun alias gratiss. Kita dapat bisa membaca semua judul buku secara gratis. Dan ini ada beberapa hal terkait Peminjaman eBook IPusnas : 1. Dalam

Berdamai Dengan Rasa Takut

Virus COVID-19 telah merambah ke seluruh Dunia. Bahkan negari super power (Amerika Serikat) dibuat kalang kabut oleh bakteri mematikan ini.  Saya pun tak percaya, negara dengan kemajuan teknologi  dan mempunyai fasilitas kesehatan yang diakui dunia, juga terlentang jauh hingga menjadi negara yang memuncaki jumlah korban tertinggi di seluruh negara di dunia. Virus ini membuka kembali hal hal yang tidak nampak oleh mata, dan tidak terdengar oleh telinga.  Bagaimana dengan Indonesia?  Tadi pagi Saya dituntut untuk keluar kandang (kos), bahan bahan dapur sudah mulai terlihat lengah (kosong), Saya bukanlah Ibu Rumah Tangga (tepatnya calon papa muda), namun istilah bahan dapur Saya gunakan, karena di tempat kos Saya terdapat dapur yang disediakan langsung sebagai alat penunjang anak kos buat memasak. Setelah bersiap saya pun berangkat, memutar mutar sekitaran kota Jogja,  "Wow, sudah mulai ramai", setiap sudut sudut jalan mulai dipenuhi orang orang yang telah lama berdiam diri, bos