Kita ialah manusia yang telah beranjak dari masa suram. belenggu istilah Remaja yang penuh dengan pesimisme yang datang dari lingkungan bahkan keluarga.
" DD, jangan melakukan hal yang tidak tidak. Itu belum waktunya bahkan tak sewajarnya untukmu. Nanti jikalau sudah dewasa. Baru kamu paham"
Berjalan ibarat pasang surut air laut. Tak berbeda namun selalulah dalam tanya.
Pertanyaan itu memanglah tak seharusnya, namun selalu menjadi mimpi buruk disetiap harinya. Saya juga ingin seperti orang lain yang berjalan tanpa intervensi bahkan aturan yang terlalu rumit dari keluarga.
Disetiap hal yang saya lakukan pun,selalu di batasi bahkan seakan mereka lebih dahulu paham akan kebermanfaatan apa yang saya akan dapatkan. Saat itu, pikirku seakan bergejolak tak menerima itu. Bahkan saya ingin bebas tanpa batasan, atau aturan, yang membuat saya seakan tak bisa melakukan hal baru yang saya sukai. Mereka yang ber label dewasa seakan sudah tahu, mana baik dan buruk setiap apa yang akan saya lakukan. Singkat cerita, dalam intervensi, serta aturan itu. Saya mulai belajar dan paham ketika sudah berada pada label dewasa.
Maksud dan tujuannya ialah baik.
Semua aturan serta persepsi yang diberikan itu ialah suatu batasan agar kita selalu dalam lingkup kebaikan. Mereka sudah lebih dahulu merasakan apa yang sebelumnya, belum kita rasakan.
``hargai mereka yang lebih dahulu merasakan pahit dan getirnya dunia, toh itu ialah pengalaman yang perlu kita jadikan pembelajaran untuk kedepannya``
Komentar
Posting Komentar