Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Jangan Ragu Untuk Memulai

"Jangan malu ketika kamu berjualan, tetapi malu-lah ketika kamu masih meminta uang kepada orang tua" Pandemi COVID 19 telah membuka kembali ruang ruang baru yang sebelumnya belum ada. namun juga sebaliknya, tidak sedikit mereka yang tergerus dampak "kemalangan" akibat virus ini.  Dalam aspek ekonomi, Indonesia benar benar di kuliti habis habisan oleh bakteri jahat ini (COVID19). Sebelum masuk ke Indonesia, para penjabat pemerintah dengan bijak mengatakan bahwa dengan iklim tropis seperti Indonesia, virus akan mati bila langsung terpapar oleh sinar matahari. Tapi toh hari ini apa yang terjadi? Sudahlah sampan telah menyentuh air, dayung pun telah di ayunkan, tak perlu kembali lagi ketepian. Karena kembali tanpa memperoleh hasil laut, akan menyedihkan orang orang rumah.  Disisi lain pandemi saat ini menuntut kita untuk dapat kreatif memanfaatkan situasi.  yah kreatif. Mengapa?  Karena kemungkinan untuk dapat kembali ke situasi normal sebelum pandemi sudah tidak mungki

Buku How To Change Weaknes Into Power

Pertama di Yogyakarta pada tanggal 12 Agustus 2019 tahun kemarin. Diadakan bazar buku Big Bad Wolf yang diselenggarakan di Jogja expo center. Saya  begitu tertarik, dan saya mengajak teman yang sekaligus tetangga kosan untuk mampir lihat lihat sekaligus membeli beberapa buku. Bagi kami mahasiswa rantau, membeli buku ialah suatu keharusan. Baik buku untuk bahan preferensi kuliah dan beberapa buku diluar materi akademik perkuliahan yang juga wajib untuk dibeli. Tips anak kos memperoleh buku : Menabung dan Berpuasa Menabung dengan menyisihkan beberapa rupiah setiap harinya. Menakar uang dengan begitu ketat dan meringkaskan kembali segala kebutuhan yang dianggap tidak perlu untuk dibeli.  Bila sudah terkumpul, maka selanjutnya memilih untuk membeli buku sesuai dengan tarif dan uang yang dimiliki. Berpuasa, ini bukanlan tips tetapi konsekuensi. Bila menabung menjadi hal yang tabuh dan bila tidak sabar ingin memiliki buku yang di inginkan, saya terkadang membeli tanpa memikirkan kebutuhan pe

Jangan Hancurkan Generasi Masa Depan

"Apa kabar anak muda masa depan,  Yang waktunya dihabiskan untuk meneguk nutrisi ilmu dari buku, bukan meneguk alkohol yang menguras uang saku, bahkan kesehatan tubuh." • Generasi emas bangsa merupakan anak muda hari ini.  Mengapa ?  Mereka yang hari ini berada di Pemerintahan akan digantikan posisinya oleh anak muda saat ini. Anak muda produktif, Anak muda yang mampu memberi kontribusi nyata sesuai disiplin ilmu yang ia miliki.  Anak muda yang prestatif,  Anak muda yang berjiwa wirausaha dengan ambisi ingin memajukan daerah.  Anak muda yang memiliki komitmen,  Komitmen dengan ucapan serta kinerja yang ia lakukan. Anak muda yang berkebudayaan,  Anak muda yang memiliki ilmu pengetahuan namun tetap mempertahankan budaya daerahnya.  Anak muda yang agamis,  Anak muda yang mampu memberi pemahaman nilai agama terhadap lingkungannya.   Namun hari ini dimana posisi anak muda, anak muda yang katanya akan menjadi benih subur yang akan tumbuh menjadi tanaman kokoh berupa Ind

BELAJAR DARI PANDEMI COVID-19

Boy kamu mau gak jadi moderator ketika diskusi online? Begitu tutur Sutiono teman Saya melalui pesan WhatsApp.  Awalnya Saya ragu karena wong Saya belum pernah menjadi moderator, namun dengan modal nekat Saya terima tantangan itu.  Nenek moyangku pelaut, ombak besar saja di hantamnya tanpa takut. Apalagi jadi moderator, biar kucoba layaknya nenek moyangku mencoba menerobos badai di tengah laut lepas.  Beberapa hari sebelum waktu pelaksanaan Diskusi online  Saya mempersiapkan naskah berisi kata pembuka, penutup, dan beberapa hal terkait dengan tema bahasan.  Panitia pelaksana terus berkomunikasi dengan Saya. Baik mempersiapkan hal teknis hingga beberapa hal yang perlu diminimalisasi agar tidak menimbulkan kendala dalam proses diskusi online.  Nel apakah ada masukan tambahan terkait pelaksanaan Diskusi? Dalam hati saya bertutur "Siapkan kaparende, biar Saya lebih semangat"  Setelah berbincang melalui WhatsApp dan dirasa semua periapan begitu cukup terselesaikan 85%. 100% bila s

PHK - Awal Membuka Usaha

Hari ini saya bertemu seseorang yang merupakan korban PHK (Pemutusan hubungan kerja) akibat Pandemi COVID-19. Situasi pandemi saat ini begitu memukul rata semua sektor pekerjaan. Beberapa pekerja yang berakhir pada surat PHK merupakan bukti bahwa begitu ganasnya dampak pandemi COVID-19. Beliau merupakan karyawan disalah satu hotel di Yogyakarta sebelum di PHK, namun setelah Pandemi masuk ke Indonesia ia dengan lapang hati harus berterima untuk di PHK, karena hotel yang menjadi tempat ia bekerja semakin sepi dan harus meminimalkan karyawan karena faktor pemasukan yang semakin berkurang. Beliau juga telah berumah tangga dan mempunyai satu orang anak yang harus dibiayai. Mau tidak mau beliau harus memutar otak untuk memperoleh penghasilan. Dengan beberapa pengalaman dan berbekal akses informasi melalui media internet beliau membuka lapak untuk berjualan. Dengan membuka lapak gorengan bernama “Aneka Gorengan Sehat dan Komplit” beliau mulai menjajahkannya. Lapaknya bertempat di Jl. Imog

Menebar Virus Baca - IPusnas

Teman teman ada yang tahu Aplikasi IPusnas ? Apakah di Smartphone teman teman sudah menginstal Aplikasi IPusnas. Jika sudah, Alhamdulillah. Jika belum, teman teman termaksud orang orang yang merugi. Mengapa demikian ? IPusnal merupakan Aplikasi keren loh, "kalah lah tu, ketimbang TikTok dan lain sejenisnya, perihal kebermanfaatan, hehe" Sekedar informasi singkat, IPusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital atau e-Pustaka yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional yang bekerjasama dengan Aksaramaya sebagai pengembang aplikasinya. Perlu di ketahui juga teman teman. IPusnas sudah diluncurkan sejak 16 Agustus 2016 lalu. "Wow sudah cukup lama, sudah lulus sarjana tu kalau sampai hari ini" Cara mendaftar di IPusnas Teman teman bisa mengunduh dan menggunakan IPusnas tanpa perlu membayar satu Rp.1 pun alias gratiss. Kita dapat bisa membaca semua judul buku secara gratis. Dan ini ada beberapa hal terkait Peminjaman eBook IPusnas : 1. Dalam

Berdamai Dengan Rasa Takut

Virus COVID-19 telah merambah ke seluruh Dunia. Bahkan negari super power (Amerika Serikat) dibuat kalang kabut oleh bakteri mematikan ini.  Saya pun tak percaya, negara dengan kemajuan teknologi  dan mempunyai fasilitas kesehatan yang diakui dunia, juga terlentang jauh hingga menjadi negara yang memuncaki jumlah korban tertinggi di seluruh negara di dunia. Virus ini membuka kembali hal hal yang tidak nampak oleh mata, dan tidak terdengar oleh telinga.  Bagaimana dengan Indonesia?  Tadi pagi Saya dituntut untuk keluar kandang (kos), bahan bahan dapur sudah mulai terlihat lengah (kosong), Saya bukanlah Ibu Rumah Tangga (tepatnya calon papa muda), namun istilah bahan dapur Saya gunakan, karena di tempat kos Saya terdapat dapur yang disediakan langsung sebagai alat penunjang anak kos buat memasak. Setelah bersiap saya pun berangkat, memutar mutar sekitaran kota Jogja,  "Wow, sudah mulai ramai", setiap sudut sudut jalan mulai dipenuhi orang orang yang telah lama berdiam diri, bos

Krisis Perempat Usia - RESENSI

Hari ini saya tertarik untuk menuliskan resensi dari salah satu buku yang begitu menarik dan cukup berkesan untuk saya. Saya akhir akhir ini lebih tertarik membaca buku pengembangan diri, entah karena kurangnya kepercayaan diri ? atau lain sebagainya. Awal ketertarikan saya dengan buku ini. Pada waktu itu, dengan sengaja saya membaca salah satu tulisan di linimasa Instagram Kak Anna Nurrawalia. Ia menuliskan beberapa hasil bacaan yang menurutnya begitu berkesan untuk dibagikan. Salah satu yang dibagikannya adalah tentang buku ini, setelah saya membaca dan mencari beberapa synopsis tentang buku ini, saya begitu tertarik dan ingin memilikinya. Buku d engan j udul Muda Berdaya Kaya Raya ,  buku ini merupakan sebuah jurnal tentang perjuangan melewati krisis perempat usia, yang ditulikan oleh salah seorang penulis yang bernama Fahd Pahdepie. Ia merupakan seorang penulis yang saya kagumi dan idolakan setelah membaca buku ini. Hasil tulisannya begitu ringan dan mudah untuk

Cerita Singkat "Berfoto bersama Syafi'i Efendi"

Dipagi hari tepatnya tanggal 28 februari 2020, Saya menerima undangan acara untuk mewakili organisasi ikatan program studi dari salah satu organisasi islam di acara pelantikan pengurus dan kuliah umum yang bertempat di salah satu gedung Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari undangan itu kami merespon dan menghadirinya dengan mendelegasikan beberapa anggota untuk menghadiri undangan tersebut, saya termaksud salah satunya. Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta di berbagai Perguruan tinggi. Menariknya acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh publik yang menjadi pemateri untuk beberapa topik terkait saat itu. Saya tak akan menuliskan semua pemaparan materi pada acara hari itu, namun saya lebih tertarik untuk mengulas satu hal yang menjadi kesan yang begitu membuat saya tertarik dengan salah satu pemateri, ialah Syafi'i efendi. Siapa yang tak mengenal motivator muda sekaligus pengusaha muda ini. Ia merupakan mo

Percaya Pada Apa Yang Tidak Viral

                Di era yang serba dikendalikan oleh teknologi sekarang. Banyak dalih dalih baru yang kemudian bermunculan di media social kita saat ini, dimana setiap orang bebas berpendapat, bebas membagikan berbagai konten informasi baik itu tentang isu atau pemberitaan yang sedang hangat atau peristiwa peristiwa sejarah di masa lalu. Banyak yang beranggapan atau kita sendiripun seperti itu. Bahwa teknologi saat ini telah melepaskan segala tapal batas informasi yang dulunya hanya di miliki oleh media media nasional atau media pemberitaan di Tivi yang dapat menyediakan informasi. Namun tidak untuk saat ini. Setiap orang berhak memberikan informasi, baik informasi melalui status dimedia social, hingga dapat membagikan informasi yang dituliskan oleh orang lain. Dengan segala kemudahan memanfaatkan teknologi untuk saling berbagi informasi menjadikan kita lebih bisa cepat membagikan informasi. baik ke teman, saudara, atau keluarga. Agar mereka juga tahu apa pemberitaan yang sedang

Belenggu Masa Remaja

Kita ialah manusia yang telah beranjak dari masa suram. belenggu istilah Remaja yang penuh dengan pesimisme yang datang dari lingkungan bahkan keluarga. " DD, jangan melakukan hal yang tidak tidak. Itu belum waktunya bahkan tak sewajarnya untukmu. Nanti jikalau sudah dewasa. Baru kamu paham" Berjalan ibarat pasang surut air laut. Tak berbeda namun selalulah dalam tanya. Pertanyaan itu memanglah tak seharusnya, namun selalu menjadi mimpi buruk disetiap harinya. Saya juga ingin seperti orang lain yang berjalan tanpa intervensi bahkan aturan yang terlalu rumit dari keluarga.  Disetiap hal yang saya lakukan pun,selalu di batasi bahkan seakan mereka lebih dahulu paham akan kebermanfaatan apa yang saya akan dapatkan. Saat itu, pikirku seakan bergejolak tak menerima itu. Bahkan saya ingin bebas tanpa batasan, atau aturan, yang membuat saya seakan tak bisa melakukan hal baru yang saya sukai. Mereka yang ber label dewasa seakan sudah tahu, mana baik dan buruk setia