Banyak
yang beranggapan atau kita sendiripun seperti itu. Bahwa teknologi saat ini
telah melepaskan segala tapal batas informasi
yang dulunya hanya di miliki oleh media media nasional atau media pemberitaan
di Tivi yang dapat menyediakan informasi. Namun tidak untuk saat ini. Setiap
orang berhak memberikan informasi, baik informasi melalui status dimedia
social, hingga dapat membagikan informasi yang dituliskan oleh orang lain.
Dengan
segala kemudahan memanfaatkan teknologi untuk saling berbagi informasi
menjadikan kita lebih bisa cepat membagikan informasi. baik ke teman, saudara,
atau keluarga. Agar mereka juga tahu apa pemberitaan yang sedang viral hari
ini.
Saya
jadi teringat kembali dengan tulisan Fahd Pahdepie “percayalah pada apa yang
tidak viral”
Media social dan apa apa yang viral didalamnya. Sumber kebenaran berada dimana mana, validitas berita yang sulit di uji
keabsahannya, sumber sumber yang kian tak jelas juntrungnya, juga kemungkinan
media social untuk memfasilitasi anonimitas, membuat hoaks merajalela.
Kita
saat ini seakan dijajah oleh jari sendiri. Setiap segala keluh dan kesah bisa
digambarkan dalam beberapa ketikan jari dan langsung dibagikan di linimasa media sosial kita
sendiri. Dengan begitu banyaknya sumber informasi menjadikan kita bingung untuk
dapat melihat mana yang benar dan mana yang salah.
Jangan sampai kita hanya ingin terlihat keren
dengan membagikan infomasi secara update?
Sungguh
itu perlu dan sangat baik. Tetapi kita perlu tahu infomasi yang kita berikan
atau bagikan ini adalah infomasi yang valid.
Secara sederhana kita dapat mengecek kembali apakah informasi ini merupakan
informasi lama yang mungkin dinaikan kembali, guna suatu kepentingan.
Mengecek
kembali dengan mencari padanan informasi ini sebelumnya, atau melihat
tanggal pengunggahannya, mengecek diberbagai sumber pemberitaan terpercaya.
Dari sinilah kita dapat memperoleh minimal kebenaran dari sumber sumber yang
telah kita lihat pada media lainnya.
Apakah pemberitaan ini sudah cukup baik
untuk dibagikan atau tidak.
Dan kita
perlu pembudayaan literasi ?
Saat ini
daya kita memanfaatkan teknologi sudah begitu baik namun budaya kita untuk
membaca isi pemberitaan dengan baik juga masih begitu minim. Kita selalu
tertarik atau terkesima pada judul tanpa
melihat isi pemberitaanya dahulu.
Apakah pemberitaan itu benar atau tidak?
Apakah pemberitaan itu benar atau tidak?
Tidak semua
media mempunyai kecenderungan pada rating namun dengan adanya informasi yang
semakin cepat saat ini kita juga perlu pengetahuan membedakan mana yang perlu
dan baik untuk dibagikan kepada public.
Kita perlu beranggapan bahwa
segala sesuatu yang diberitakan atau yang sedang viral itu ialah hal yang belum
tentu kebenarannya. Agar kita lebih punya filterisasi
yang baik terhadap infomasi yang kita terima. Dimana kita membagikan informasi
tersebut ibarat kita mempunyai tanggungjawab akan informasi yang kita berikan
kepada public.
Kita perlu tahu kebenaran artikel pemberitaan yang kita bagikan. Agar informasi yang kita hadirkan dimedia hari
ini dapat menjadi jembatan informasi yang baik dan dapat terpercaya.
Kita mulai
saja hari ini.
Mari kita
semua memanfaatkan teknologi sebagai media informasi yang baik dan dapat
terpercaya.
Karena
setiap ketikkan jari kita dapat mempengaruhi kehidupan psikologis sesorang atau kelompok.
Untuk itu
kita perlu menjadikan informasi di media menjadi sehat akan isu isu yang belum
tentu kebenarannya.
Komentar
Posting Komentar