Langsung ke konten utama

BELAJAR DARI PANDEMI COVID-19



Boy kamu mau gak jadi moderator ketika diskusi online? Begitu tutur Sutiono teman Saya melalui pesan WhatsApp. 

Awalnya Saya ragu karena wong Saya belum pernah menjadi moderator, namun dengan modal nekat Saya terima tantangan itu. 

Nenek moyangku pelaut, ombak besar saja di hantamnya tanpa takut. Apalagi jadi moderator, biar kucoba layaknya nenek moyangku mencoba menerobos badai di tengah laut lepas. 

Beberapa hari sebelum waktu pelaksanaan Diskusi online  Saya mempersiapkan naskah berisi kata pembuka, penutup, dan beberapa hal terkait dengan tema bahasan. 

Panitia pelaksana terus berkomunikasi dengan Saya. Baik mempersiapkan hal teknis hingga beberapa hal yang perlu diminimalisasi agar tidak menimbulkan kendala dalam proses diskusi online. 

Nel apakah ada masukan tambahan terkait pelaksanaan Diskusi? Dalam hati saya bertutur "Siapkan kaparende, biar Saya lebih semangat" 

Setelah berbincang melalui WhatsApp dan dirasa semua periapan begitu cukup terselesaikan 85%.

100% bila sudah terlaksana. 

Tepat jam 12:45 WITA. Saya mulai siaran Langsung melalui Instagram IMPS. Akuntansi. 
Setelah tepat jam 13:00 WITA. Pemateri @madeandi sudah masuk menonton ruang live instagram, Saya pun mengundang beliau agar dapat bergabung. 

Namun kendala yang tidak terencanakan sebelumnya terjadi. Ketika ingin mengundang beliau tiba tiba live Instagram berakhir, dalam hati Saya berkata "matemo kaasi, nomate lampua koula.a" habislah, mungkin listrik mati. 

Setelah Saya coba beberapa kali tetap saja tidak berubah. 

Pak Andi sebagai pemateri hari itu pun berinisiasi untuk memulai siaran langsung karena melalui Saya beliau tidak bisa bergabung. Dalam hati saya bergumam "Adoh, bagaimana ini, gak enak sama pemateri" 

Dicoba kembali namun tetap saja belum bisa. Saya pun mencoba mencari alternatif lain, tanpa tahu apa masalah sebenarnya. 

Guna meminimalkan waktu, karena beberapa peserta atau audiens sudah bergabung melalui live instagram. 

Saya meminta tolong kepada Kakak Fandi yang merupakan teman 1 Kontrakan, untuk meminta menyambungkan data melalui hotspot wifi. 

Setelah semua mulai berjalan, Saya bisa sedikit bernafas lega, namun tetap saja 30 menit berlangsung kembali terputus. 

Tetapi rasa kagum dan hormat Saya kepada Pak Made Andi Arsana, Ph.D. 

Meski siaran langsung diskusi Online melalui Instagram beberapa kali terputus akibat akses internet Saya lemah, beliau masih tetap membuat suasana kembali membaik, tidak ada wajah ketidaknyamanan atau kesal akibat Diskusi online yang tidak maksimal. Beliau tetap berterima dengan kendala tersebut dan membuat Saya dan teman teman audiens (penonton siaran langsung) banyak belajar dari apa yang digambarkan beliau. 

Saya sungguh memohon maaf akibat segala kendala yang menjadikan kurang efektifnya acara diskusi online kemarin. Dan terkhusus kepada Pak I Made Andi Arsana, Ph.D. Saya berterima kasih telah hadir dan memberikan kami pembelajaran bahwa didalam situasi saat ini, kita dituntut agar perlu berterima dengan beberapa hal yang menjadi perubahan saat ini. Salah satunya ialah kendala yang mungkin saja terjadi. 

New normal memang istilah baru yang kita dengar, dan akhir akhir ini begitu diperbincangkan bahkan dikritik dan diganti dengan istilah "adaptasi kebiasaan baru" . 

Tetapi sebelum adanya Pandemi saat ini kita telah banyak melewati berapa di fase new normal atau adaptasi kebiasaan baru karena kita adalah seseorang yang selalu melewati ruang ruang perubahan, tetapi mungkin saja kita tidak sepenuhnya sadar akan perubahan itu.

So. . hari ini kita tinggal menyesuaikan dan mencoba berterima agar situasi saat ini menjadi ruang nyaman. 

Ya. . ruang nyaman, karena itulah New Normal. 

Kita yang ingin kembali ke kehidupan nyaman seperti dulu namun saat ini tidak bisa, karena Pandemi COVID-19. 

Proses penyesuaianlah yang akan membuat kita nyaman dengan kondisi saat ini. Semoga badai pandemi ini dapat segera berakhir. Dan korban akibat pandemi ini semoga dapat kembali pulih. 

Pemerintah melalui kebijakan nya sudah melakukan yang terbaik namun balik lagi pada kesadaran diri masing masing individu. 

Semoga ini menjadi pembelajaran berharga dan melalui Pandemi ini dapat terlahirkan perubahan perubahan yang bisa menjadi alternatif dan prestasi guna kemajuan bangsa. 



• 
Neldi Darmian L

Senin, 27 Juli 2020




Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI IBU: Merdeka Melaksanakan Dharma

DALAM tulisan Andri Marzuki berjudul hari ibu, Merdeka melaksanakan dharma diartikan sebagai semboyan pada lambang hari ibu di Indonesia. Semboyan tersebut bertujuan untuk mempertegas kembali makna bahwa kedudukan, hak, kewajiban, dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki laki itu sama. Sebagai bukti kedudukan antara laki laki dan perempuan hari ini telah memiliki gap yang begitu mendisposisikan daya seorang wanita. Saya menyebutnya sebagai daya, mengapa? Dewasa ini, persepsi yang berkembang bahwa posisi wanita selalu berada dibelakang kaum laki laki. Sebagai contoh posisi posisi strategis hari ini masih saja selalu di isi oleh kaum laki laki yang dipersepsikan memiliki daya satu tingkat lebih tinggi dibanding kaum perempuan.   Dalam semboyan diatas pun menegaskan bahwa kaum perempuan dan kaum laki laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat terlebih secara umum dalam bernegara. Sebagai bukti dan juga menjadi saksi sejarah (Baca: Ant

Menebar Virus Baca - IPusnas

Teman teman ada yang tahu Aplikasi IPusnas ? Apakah di Smartphone teman teman sudah menginstal Aplikasi IPusnas. Jika sudah, Alhamdulillah. Jika belum, teman teman termaksud orang orang yang merugi. Mengapa demikian ? IPusnal merupakan Aplikasi keren loh, "kalah lah tu, ketimbang TikTok dan lain sejenisnya, perihal kebermanfaatan, hehe" Sekedar informasi singkat, IPusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital atau e-Pustaka yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional yang bekerjasama dengan Aksaramaya sebagai pengembang aplikasinya. Perlu di ketahui juga teman teman. IPusnas sudah diluncurkan sejak 16 Agustus 2016 lalu. "Wow sudah cukup lama, sudah lulus sarjana tu kalau sampai hari ini" Cara mendaftar di IPusnas Teman teman bisa mengunduh dan menggunakan IPusnas tanpa perlu membayar satu Rp.1 pun alias gratiss. Kita dapat bisa membaca semua judul buku secara gratis. Dan ini ada beberapa hal terkait Peminjaman eBook IPusnas : 1. Dalam

Berdamai Dengan Rasa Takut

Virus COVID-19 telah merambah ke seluruh Dunia. Bahkan negari super power (Amerika Serikat) dibuat kalang kabut oleh bakteri mematikan ini.  Saya pun tak percaya, negara dengan kemajuan teknologi  dan mempunyai fasilitas kesehatan yang diakui dunia, juga terlentang jauh hingga menjadi negara yang memuncaki jumlah korban tertinggi di seluruh negara di dunia. Virus ini membuka kembali hal hal yang tidak nampak oleh mata, dan tidak terdengar oleh telinga.  Bagaimana dengan Indonesia?  Tadi pagi Saya dituntut untuk keluar kandang (kos), bahan bahan dapur sudah mulai terlihat lengah (kosong), Saya bukanlah Ibu Rumah Tangga (tepatnya calon papa muda), namun istilah bahan dapur Saya gunakan, karena di tempat kos Saya terdapat dapur yang disediakan langsung sebagai alat penunjang anak kos buat memasak. Setelah bersiap saya pun berangkat, memutar mutar sekitaran kota Jogja,  "Wow, sudah mulai ramai", setiap sudut sudut jalan mulai dipenuhi orang orang yang telah lama berdiam diri, bos