Langsung ke konten utama

Cerita Singkat "Berfoto bersama Syafi'i Efendi"



Dipagi hari tepatnya tanggal 28 februari 2020, Saya menerima undangan acara untuk mewakili organisasi ikatan program studi dari salah satu organisasi islam di acara pelantikan pengurus dan kuliah umum yang bertempat di salah satu gedung Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dari undangan itu kami merespon dan menghadirinya dengan mendelegasikan beberapa anggota untuk menghadiri undangan tersebut, saya termaksud salah satunya.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta di berbagai Perguruan tinggi. Menariknya acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh publik yang menjadi pemateri untuk beberapa topik terkait saat itu.

Saya tak akan menuliskan semua pemaparan materi pada acara hari itu, namun saya lebih tertarik untuk mengulas satu hal yang menjadi kesan yang begitu membuat saya tertarik dengan salah satu pemateri, ialah Syafi'i efendi. Siapa yang tak mengenal motivator muda sekaligus pengusaha muda ini. Ia merupakan motivator yang telah mengisi berbagai seminar dan acara acara tingkat nasional bahkan internasional.

Dia lebih tertarik membahas hal hal mendasar tentang anak muda.

Tentang bagaimana membangun mindset,

Tentang jangan ragu untuk memulai bisnis,

dan lain lain.

Setelah 30 menit memaparkan materi, bung syafi'i efendi sebutku saat itu, mulai membuka diskusi dan mempersilahkan kami sebagai audiens untuk bertanya tentang topik atau pemaparan materinya.

Dari 5 pena Nya saat itu, Saya adalah salah satunya. 

Saya bertanya tentang bagaimana sebuah proses dalam memulai bisnis, dengan minsed tentang by Nasab dan by Nasib, teori ini saya pernah mengdengarnya dari salah seorang pengusaha yaitu Pak Bahlil Lahadalia.

By nasab itu merupakan suatu usaha yang sudah lebih dulu sukses di rintis sebelumnya oleh keluarga dan kembali diwariskan kepada kita untuk menjalankannya, sedang By nasib merupakan bisnis yang dimulai dari kita sendiri, serta kesuksesan dan kegagalan yang kita peroleh akan menjadi konsekuensi kita. 

Dengan tegas bung Syafi'i menjawab pertanyaan saya;

Memang jelas kita sebagai pemula dalam proses berbisnis dan sebagai penerus rintisan bisnis keluarga memang itu ialah dua proses yang berbeda. Tetapi percayalah dimana bisnis yang kita mulai dengan kerja keras dan buah pikir kita sendiri itu adalah hasil bisnis kepunyaan kita sendiri, dimana bila kita berjalan, dengan menyambung kembali apa yang sudah menjadi bisnis keluarga itu merupakan bisnis yang telah di mulai prosesnya bukan dari kita sebelumnya. 

Jadi beranilah untuk dapat memulai walau dalam skala kecil, jadi pemahaman tentang proses awal dapat menjadi pembelajan untuk kedepannya. 

Dengan singkat aku menjawab, "Iya" padahal tak sepenuhnya jawaban itu memuaskanku tetapi cukup untuk menampar ku, setidaknya dalam posisi Ku saat ini, dimana belum banyak proses kegagalan yang begitu sulit yang telah saya lewati.

Diakhir acara saya menghampiri beliau dan bersua untuk foto selfie bersama, Semoga ini menjadi kenang kenangan untuk diri saya pridadi, bahwa seorang pemuda peternak ayam potong dari Kampung telah bertemu dengan salah seorang pengusaha muda sukses Indonesia.

Dalam hati saya berbisik, semoga ilmu dan kesuksesannya nular ke saya.

Hehe

Aamiin.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARI IBU: Merdeka Melaksanakan Dharma

DALAM tulisan Andri Marzuki berjudul hari ibu, Merdeka melaksanakan dharma diartikan sebagai semboyan pada lambang hari ibu di Indonesia. Semboyan tersebut bertujuan untuk mempertegas kembali makna bahwa kedudukan, hak, kewajiban, dan kesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki laki itu sama. Sebagai bukti kedudukan antara laki laki dan perempuan hari ini telah memiliki gap yang begitu mendisposisikan daya seorang wanita. Saya menyebutnya sebagai daya, mengapa? Dewasa ini, persepsi yang berkembang bahwa posisi wanita selalu berada dibelakang kaum laki laki. Sebagai contoh posisi posisi strategis hari ini masih saja selalu di isi oleh kaum laki laki yang dipersepsikan memiliki daya satu tingkat lebih tinggi dibanding kaum perempuan.   Dalam semboyan diatas pun menegaskan bahwa kaum perempuan dan kaum laki laki merupakan kemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat terlebih secara umum dalam bernegara. Sebagai bukti dan juga menjadi saksi sejarah (Baca: Ant

Menebar Virus Baca - IPusnas

Teman teman ada yang tahu Aplikasi IPusnas ? Apakah di Smartphone teman teman sudah menginstal Aplikasi IPusnas. Jika sudah, Alhamdulillah. Jika belum, teman teman termaksud orang orang yang merugi. Mengapa demikian ? IPusnal merupakan Aplikasi keren loh, "kalah lah tu, ketimbang TikTok dan lain sejenisnya, perihal kebermanfaatan, hehe" Sekedar informasi singkat, IPusnas merupakan aplikasi perpustakaan digital atau e-Pustaka yang dimiliki oleh Badan Perpustakaan Nasional yang bekerjasama dengan Aksaramaya sebagai pengembang aplikasinya. Perlu di ketahui juga teman teman. IPusnas sudah diluncurkan sejak 16 Agustus 2016 lalu. "Wow sudah cukup lama, sudah lulus sarjana tu kalau sampai hari ini" Cara mendaftar di IPusnas Teman teman bisa mengunduh dan menggunakan IPusnas tanpa perlu membayar satu Rp.1 pun alias gratiss. Kita dapat bisa membaca semua judul buku secara gratis. Dan ini ada beberapa hal terkait Peminjaman eBook IPusnas : 1. Dalam

Berdamai Dengan Rasa Takut

Virus COVID-19 telah merambah ke seluruh Dunia. Bahkan negari super power (Amerika Serikat) dibuat kalang kabut oleh bakteri mematikan ini.  Saya pun tak percaya, negara dengan kemajuan teknologi  dan mempunyai fasilitas kesehatan yang diakui dunia, juga terlentang jauh hingga menjadi negara yang memuncaki jumlah korban tertinggi di seluruh negara di dunia. Virus ini membuka kembali hal hal yang tidak nampak oleh mata, dan tidak terdengar oleh telinga.  Bagaimana dengan Indonesia?  Tadi pagi Saya dituntut untuk keluar kandang (kos), bahan bahan dapur sudah mulai terlihat lengah (kosong), Saya bukanlah Ibu Rumah Tangga (tepatnya calon papa muda), namun istilah bahan dapur Saya gunakan, karena di tempat kos Saya terdapat dapur yang disediakan langsung sebagai alat penunjang anak kos buat memasak. Setelah bersiap saya pun berangkat, memutar mutar sekitaran kota Jogja,  "Wow, sudah mulai ramai", setiap sudut sudut jalan mulai dipenuhi orang orang yang telah lama berdiam diri, bos